Saturday, April 5, 2008

Perjalanan ke Dabo

Kali ini, aku mendapatkan kesempatan untuk menginjakan kaki ke Pulau Dabo. Perjalanan ini berlangsung pada Sabtu (5/4/08) berbeda dari hari biasanya, biasanya aku bangun jam 7 atau jam 8 pagi. Kali ini, aku harus bangun jam 6.30 WIB, padahal malamnya aku baru bisa tertidur pukul 1.00 WIB. Karena harus menyelesaikan urusan mencuci baju dan merapikan kamar. Baru  bisa tertidur setelah mendengarkan alunan musik lembut yang dimainkan Ricard


Tepat jam 6.30 WIB, alaram ponsel Sony Ericsson ku pun berbunyi. Dengan perasaan malas dan berat hati, aku pun mematikan dan tidur lagi selama sepuluh menit dan terbangun lagi. Karena alaram ponsel Nokia ku pun telah berbunyi. Menggerakan sedikit badan agar mata ku benar-benar terbuka, aku pun segera mengambil handuk dan mandi. Sempat ada tatapan bertanya dari seorang kawan kost ku. Soalnya, aku tak pernah bangun sepagi itu sudah membawa perlengkapan mandi.

Jam 07.30, aku pun masih menunggu angkutan, soalnya kalau pagi susah. Setiba di Gerai Telkomsel, sudah menunggu mba ayu, humas Telkomsel, Usvim dan Indra dari BTV, Andi (sijori mandiri), Naim (antara), Robi (Batam pos) dan menunggu Menik (Tribun). Setelah semua berkumpul di Lobi Telkomsel. Kami pun berangkat ke punggur.

Sesampainya di sana, Widodo (GM Regional Telkomsel SumBagTeg) telah menunggu. Kapal feri berangkat ke TPI jam 09.00 WIB. Karena rute jam 08.10 WIB sudah terisi penuh. Sambil menunggu, aku pun membaca koran untuk mengusir ngantuk, begitu juga yang lainnya. Perjalan pun membutuhkan waktu 45 menit.

Begitu sampai, kami langsung diajak sarapan sama panitia yang sudah menunggu di Tanjungpinang. Setelah itu, perjalan dilanjutkan naik kapal speed ke pulau Dabosingkep yang membutuhkan waktu sekitar lima jam perjalanan. Cuaca yang bagus, tidak membuat gejolak yang begitu berarti. Kami tiba jam 02.00 WIB. Karena air laut, aku pun merasa lelah. Setelah mengelilingi pulau, rombongan wartawan lebih memilih balik ke hotel. Begitu tiba, hal pertama yang ku lakukan adalah mandi dan tidur. Begitu juga yang lain...

Ternyata, beberapa diantara kami memutuskan jalan-jalan dan mencari berita walet. Karena di Batam Ranperdanya masih penuh konflik. Lalu, kami pun bersiap untuk makan malam di salah satu warung yang terkenal di sana. Makanan yang disajikan berupa seafood, ayam dan ikan. Kami pun menyantap sambil bercanda gurau.

Setelah itu, kami pergi mengunjungi Tengku Kelana, seorang pengusaha walet dan kolektor barang antik. Setelah puas bertanya dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Kami pun kembali ke hotel dan istirahat.

Aku dan Menik dibangunkan pukul 06.00 WIB oleh mba Ayu. Sambil malas-malasan, aku pun pergi mandi. Karena Menik masih ingin menikmati beberapa menit dibawah selimut. Lalu, kami pun berangkat ke lapangan merdeka menyaksikan acara jalan santai. Kemudian dilanjutkan dengan pembukaan Gerai Telkomsel ke 20 di Dabosingkep.

Setelah semua selesai, kami kembali untuk pulang ke Batam... Tak, lupa membeli oleh-oleh untuk kawan. Hal yang utama, cuaca di sana masih asri, enak untuk menikmati suasana sore hari di Dabo. Karena masih jauh tercemar polusi udara.

Ada satu hal yang menarik di Dabo Singkep karena udaranya benar-benar segar dan sangat sedikit sekali kendaraan mobil yang dimiliki masyarakat setempat. Jangan berharap hotel mewah atau berbintang empat di Dabo. Karena itu tidak akan mungkin didapati.
 

0 comments:

Post a Comment